Info Terbaru 2022

10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda

10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda
10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda
10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda | TradisiKita - Indonesia sangat kaya akan sopan santun istiadat dan kebudayaannya. Salah satu bentuk kebudayaan  yang lahir dari kearifan lokal Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang semenjak zaman berlalu dan silam yaitu senjata pusaka.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada zaman berlalu dan silam Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan yang pernah mengalami kejayaan pada waktunya. Dari beberapa kerajaan yang dikenal dan banyak digunakan di Nusantara, terceritakan juga kesatria-kesatria sakti dengan banyak sekali kisah legendanya. Tentu saja beberapa mereka memakai senjata pusaka jago dan luar biasaan yang cukup dikenal dan banyak digunakan.

Tidak jarang dari beberapa legenda perihal kesatria Nusantara tersebut, hingga ketika ini masih terdapat benda pusaka peninggalannya. Dan pada kesempatan ini, TradisiKita akan mencoba mengumpulkan 10 Senjata Pusaka Indonesia yang melegenda.

Senjata-senjata pusaka tersebut menyimpan kisah yang akan kami bahas pada kesempatan lain. Oke Sobat, pribadi saja kita simak 10 senjata pusaka Indonesia yang melegenda tidak hanya di Nusantara, tapi juga masyarakat dunia.

10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda

 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda 10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda

Senjata Pusaka Indonesia No 1 : Keris Empu Gandring


Keris Mpu Gandring yaitu senjata pusaka yang dikenal dan banyak digunakan dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di tempat Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini dikenal dan banyak digunakan alasannya kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.

Keris ini dibuat oleh seorang pintar besi yang dikenal sangat sakti yang berjulukan Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang berdasarkan seorang brahmana berjulukan Lohgawe yaitu titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir tidak mungkin dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pintar logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan mistik yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.

Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang tepat bahkan mempunyai kemampuan supranatural yang konon dikatakan meludang kecepehi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menuntaskan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok tiba mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan harus diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati kesepakatan (karena sarung keris itu belum selesai dibuat) seludang kecepehnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yakni :

  1. Mpu Gandring, Sang Pembuat Keris. 
  2. Kebo Ijo, rekan Ken Arok. 
  3. Tunggul Ametung, Penguasa Tumapel ketika itu. 
  4. Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari. 
  5. Ki Pengalasan, pengawal Anusapati yang membunuh Ken Arok 
  6. Anusapati, Anak Ken Dedes yang memerintah Ki Pengalasan membunuh Ken Arok.
  7. Ken Dedes
Setelah itu keris tersebut "diamankan" oleh seorang raja jawa, dan hingga ketika ini keberadaan keris mpu gandring ini masih menjadi misteri.

 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda 10 Senjata Pusaka Indonesia Yang Melegenda

Senjata Pusaka Indonesia No 2 : Tombak Kyai Plered

Apabila dilihat dari asal permintaan tombak kyai plered, ada sebuah kisah yang tidak masuk pada kebijaksanaan kita. Dimana tombak kyai plered merupakan perubahan bentuk dari kemaluan seorang pertama berjulukan Syekh Maulana Maghribi. Namun pada kenyataannya, tombak ini cukup dikenal dan banyak digunakan dilingkungan masyarakat Pulau Jawa. 

Tombak kyai plered ini merupakan senjata keraton yogyakarta dan merupakan senjata raja mataram pertama yaitu Panembahan Senapati yang mempunyai nama orisinil Danang Sutawijaya. Oleh Panembahan Senapati, senjata tombak kyai plered ini digunakan untuk mengalahkan Bupati Jipang Arya Penangsang dalam perang tanding di pinggir Bengawan Solo.


Senjata Pusaka Indonesia No 3 : Kujang 


Kujang merupakan sebuah senjata unik dari tempat Jawa Barat yang sangat dikenal dan banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan isu dari id.wikipedia.org, Kujang mulai dibuat sekitar era ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan materi pamor, panjangnya sekitar 20 hingga 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.
Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.

Kujang yaitu sebuah alat pertanian yang biasa digunakan oleh penduduk masa itu. Karena impian Raja Kuda Lalean (raja sebelum Prabu Siliwangi) untuk membuat sebuah senjata yang mencirikan tanah pasundan. Ia kemudian melaksanakan suatu tirakat Tapa Brata untuk mendapat petunjuk dari Sang Pencipta Alam Semesta. Alhasil didapatkanlah pandangan gres yang kemudian Ia menyuruh seorang Empu untuk berbagi sebuah senjata yang bercirikan kerajaannya itu. Senjata itu kemudian disebut dengan Kujang Pusaka.

Setelah Raja beralih pada Prabu Siliwangi, ia Prabu Siliwangi menyempurnakan Kujang Pusaka menjadi menyerupai yang Anda kenal ketika ini. Yaitu pegangan kujang yang diukir membentuk kepala macan. Ukiran kepala macan yaitu sebuah bentuk penghormatan Sang Prabu terhadap Macan Putih yang telah senantiasa menjadi pendampingnya untuk membantu menghadapi serangan bangsa-bangsa yang ingin menghancurkan Kerajaan Pajajaran. Kujang Pusaka Prabu Siliwangi inilah yang kerap kita lihat ketika ini.

Senjata Pusaka Indonesia No 4 : Rencong

Senjata pusaka Indonesia yang berasal dari Provinsi Aceh disebut dengan rencong. Senjata ini juga mempunyai keunikan, ciri khas dan cerita/histori tersendiri. Dan alasannya senjata yang mematikan inilah Aceh juga di kenal dengan sebutan tanah rencong.

Rencong ini digunakan oleh raja-raja, bangsawan dan beberapa pejuang Aceh dalam melawan penjajahan bangsa asing berlalu dan silam. Rencong diselipkan dipinggang sisi depan juga sebagai arti siap bertempur hingga darah penghamampun. Tak menyerupai keris yang digunakan dalam kudang kecepeasaan Jawa, keris diselipkan dipinggang sisi belakang serta berkesan disembunyikan

Dalam catatan histori Aceh seseorang pejuang Aceh pernah menewaskan segerombolan serdadu Belanda yang bersenjata komplit cuma dengan sudang kecepelah rencong. Momen ini bikin penjajah Belanda sangatlah terpukul serta bahkan juga kehilangan kebijaksanaan s pikirkan perihal insiden yang asing ini. Inilah penyebab Belanda menyebutkan orang Aceh juga sebagai orang hilang ingatan atau Aceh Pungo.


Senjata Pusaka Indonesia No 5 : Mandau

Mando (Mandau) yaitu senjata tajam homogen bendo berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata pusaka Indonesia. Berbeda dengan bendo biasa, mandau mempunyai tabrakan - tabrakan di kepingan bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai embel-embel lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.


Mando (ejaan Indonesia: Mandau, yaitu ejaan yang salah) berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, yaitu asal kata "Man" yaitu kependekan dari kata "kuman" yang bearti "makan" dan dibuat dari kata "do" yaitu kependekan dari kata "dohong" yakni pisau belati khas Kalimantan tengah. Kaprikornus secara harafiah Mando bearti "makan Dohong", maksudnya yaitu alasannya semenjak senjata mando menjadi terkenal di kalimantan tengah, dohong yang merupakan senjata pisau terawal milik Dayak Ngaju kal-teng menjadi kalah terkenal atau tergerus kalah oleh mando. Kekalahan terkenal dohong tersebut menjadikan sebutan untuk jenis bendo yang mengalahinya kemudian disebut "mando".

Suku Dayak dengan senjata Mandaunya dikenal dan banyak digunakan kejam dan sangat menguasai dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang tiba ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, alasannya seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang tiba ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi dikenal dan banyak digunakan dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki tempat mereka. Hingga hingga dengan kini Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata sopan santun orisinil Pulau Kalimantan. arti mandau bahu-membahu dari suku dayak katulistiwa. dau teraebut artinya senjata. man artinya keberanian . yang dianu suku tionghoa pedalaman

Senjata Pusaka Indonesia  No 6 : Badik

Batik merupakan senjata tradisional yang cukup fenomenal. Badik yaitu senjata pusaka Indonesia yang berasal dari tempat Makasar - Sulawesi Selatan serta Provinsi Lampung.

Senjata ini berbentuk menyerupai pisau biasa, namum gagangnya membengkok menyerupai gagang golok, sedang mata pisaunya membengkok di kepingan ujung. Penyebutan badik terhadap senjata ini mengingatkan kita pada senjata tradisional dari Bugis, tidak terang aal usulnya apakah senjata Badik lampung merupakan senjata "kiriman" dari Bugis, atau sebaliknya, hingga ketika ini belum sanggup dipastikan. yang terang kalau kit amati berdasarkan bentuknya memnang terdapat kemiripan antara badik lampung dengan badik bugis. Badik Lampung biasanya juga ditidak ada yang kurangi dengan sarung terbuat dari kayu. Yang menrik ternyata hingga ketika ini masih dibuat oleh orang Lampung. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari si pembuatnya sendiri bahwa badik yang diproduksinya itu merupakan badik orisinil lampung dan pengteahuan yang diperolehnya yaitu merupakan warisan dari leluhurnya.


Senjata Pusaka Indonesia No 7 : Celurit

Bagi masyarakat Madura, celurit yaitu benda yang wajib dimiliki, dan alasan lebih banyak didominasi penduduk Madura memilikinya alasannya benda tersebut tidak sanggup terlepas dari kehidupan sehari-hari, menyerupai celurit digunakan sebagai alat memotong rumput di ladang, memotong kayu, serta ludang kecepeh parahnya lagi, biasanya digunakan sebagai alat menikam lawannya hingga tewas, atau istilah dalam bahasa Madura, yakni carok.



Senjata Pusaka Indonesia No 8 : Parang Salawaku


Parang Salawaku yaitu sepasang senjata tradisional dari Maluku. Parang Salawaku terdiri dari Parang (pisau panjang) dan Salawaku (perisai) yang pada masa kemudian yaitu senjata yang digunakan untuk berperang. Di lambang pemerintah kota Ambon, sanggup dijumpai pula Parang Salawaku. Bagi masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku yaitu simbol kemerdekan rakyat.

Senjata Pusaka Indonesia yang melegenda ini sanggup disaksikan pada ketika menari Cakalele, yaitu tarian yang menyimbolkan kekuatan kaum laki-laki Maluku. Parang di asisten penari melambangkan keberanian sementara salawaku di tangan kiri melambangkan usaha untuk mendapat keadilan.

Parang Salawaku merupakan kerajinan tangan khas orang Maluku. Parang dibuat dari besi yang ditempa dengan ukuran bervariasi, biasanya antara 90-100 cm. Pegangan bendo terbuat dari kayu besi atau kayu gapusa. Sementara itu, salawaku dibuat dari kayu keras yang dihiasi kulit kerang laut.





Senjata Pusaka Indonesia  No 9 : Wedhung

Wedhung merupakan salah satu dari sekian banyak senjata pusaka Indonesia yang diciptakan, tetapi belum diketahui niscaya awal pembuatannya. Jika kita amati dilapangan banyak ditemukan type menyerupai senjata Wedhung, menyerupai di aliran sungai Brantas dan Cirebon. Maka bisa ditarik kesimpulan, senjata ini kemungkinan sudah ada sekitar era ke-10. Wedhung berkembang pada era demak bahwa wedung yaitu senjata trendi masa itu itu terbukti Terdapat sebuah kampung namanya desa Wedung, sejarahnya tempat memproduksi wedung, di wilayah Demak. .awal tiruananya emang dari sebuah fungsi senjata babat dan berubah menjadi senjata spiritual atau pusaka dan juga merupakan simbol status



Senjata Wedhung ini berbentuk menyerupai pisau tetapi ukurannya ludang kecepeh besar. Penggunaannya sama dengan Keris. Tetapi, kalau Keris biasanya diselipkan di belakang pinggang, senjata Wedhung digunakan di muka. Tak menutup kemungkinan ada juga yang menggunakannya di samping badan.

Senjata Pusaka Indonesia  No 10 : Sumpit

Sumpit atau sumpitan (bahasa Kalimantan Tengah: sipet) yaitu senjata pusaka yang melegenda. Senjata tradisional ini digunakan untuk berburu maupun dalam pertempuran terbuka atau sebagai senjata diam-diam untuk pembunuhan membisu diam.

Penggunaan sumpit yaitu dengan cara ditiup. Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini mempunyai keunggulan tersendiri alasannya sanggup digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam alasannya materi pembuatannya yang alami. Dan salah satu keludang kecepehan dari sumpit atau sipet ini mempunyai akurasi tembak yang sanggup mencapai 200 meter.

Banyak masyarakat Indonesia pada zaman berlalu dan silam yang memakai sumpit, diantaranya yaitu masyarakat suku Dayak di Kalimantan.

Pada zaman penjajahan di Kalimantan berlalu dan silam kala, serdadu Belanda bersenjatakan senapan dengan teknologi mutakhir pada masanya, sementara prajurit Dayak umumnya hanya menghebat dan luar biasakan sumpit. Akan tetapi, serdadu Belanda ternyata jauh ludang kecepeh takut mengenai anak sumpit keberat sebelah prajurit Dayak diterjang peluru. Yang membuat pihak penjajah gentar itu yaitu anak sumpit yang beracun. Sebelum berangkat ke medan laga, prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpit dengan getah pohon ipuh atau pohon iren. Dalam kesenyapan, mereka beraksi melepaskan anak sumpit yang disebut damek.


Demikian Sobat Tradisi, 10 Senjata Pusaka Indonesia yang Melegenda. Senjata tradisi tersebut diatas, pernah mempunyai kejayaan dizaman berlalu dan silam kala, dan menjadi benda pusaka pada ketika kini.

Referensi :
id.wikipedia.org
Advertisement

Iklan Sidebar